Kamis, 20 Agustus 2015

PLANTAE




Plantae atau tumbuhan sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Menduduki tingkatan keempat klasifikasi lima kingdom menurut Robert H. Whittaker ini sangat banyak manfaatnya bagi manusia. Sebagai bahan dasar industri, penghasil oksigen, hiasan lingkungan, objek wisata, dan banyak manfaat lainnya.

Saya ingin berkenalan lebih dekat dengan kingdom yang cukup mandiri ini. Mandiri karena sifat autotrof membuat tumbuhan dapat melakukan fotosintesis, yaitu proses pembuatan molekul makanan berenergi tinggi dari komponen yang lebih sederhana dengan bantuan cahaya (foton) untuk menghasilkan makanan. Sumber energi cahaya alami adalah matahari yang memiliki spektrum cahaya infra merah (tidak kelihatan), merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu (tidak kelihatan).

Beberapa ciri tumbuhan yaitu merupakan makhluk hidup bersel banyak yang memiliki kloroplas. Didalam kloroplas terkandung klorofil yang digunakan untuk proses fotosintesis. Sel tumbuhan termasuk eukariot (mempunyai membran inti) dan dinding selnya tersusun dari selulosa. Tumbuhan umumnya memiliki akar, batang, dan daun, kecuali lumut hanya memiliki akar semu (rizoid).

Perkembangbiakkan tumbuhan terjadi secara kawin dan tak kawin (vegetatif). Perkembangbiakkan secara kawin dilakukan oleh organ khusus yang menghasilkan sel gamet. Tumbuhan biji sebagai hasil fertilisasi (pembuahan). Cara vegetatif masih dibedakan lagi menjadi dua yaitu vegetatif alami yang terjadi melalui umbi batang, tunas, rizoma, geragih, spora, serta vegetatif buatan seperti setek, cangkok, sambung.

Dunia tumbuhan sendiri dibedakan menjadi  dua berdasarkan adanya jaringan  pengangkut, yaitu;

1.    TUMBUHAN AVASCULAR  (tidak memiliki jaringan pengangkut)

Hanya terdiri dari golongan lumut (Bryophyta). Memiliki tubuh lebih kecil sekitar 1 atau 2 cm. Merupakan bentuk sederhana dari tumbuhan, biasanya hanya memiliki satu set kromosom per sel. Tumbuhan avaskuler membutuhkan air untuk pembuahan sehingga mereka biasanya ditemukan di tempat yang lembab, lokasi teduh. Tumbuh dengan spora. Fase gametofit lebih dominan dari fase sporofit.

2.    TUMBUHAN VASCULAR (memiliki jaringan pengangkut)

Memiliki sistem pembuluh untuk membawa air dan makanan ke seluruh bagian tubuh tumbuhan,terdapat pada akar, batang, dan daun. Pembuluh vascular  terbagi menjadi dua yaitu;

Floem, ialah lapisan pada luar batang dan mengangkut bahan makanan dari daun seperti gula, ke seluruh tubuh tumbuhan. Jika pohon dipotong terdapat getah merembes keluar dari pohon, getah tersebut adalah isi floem. Sirup maple merupakan bentuk olahan dari getah yang ditemukan dalam floem pohon maple.

Xilem, ialah pembuluh yang mentransportasikan air ke seluruh bagian tumbuhan termasuk ke daun, berikutnya digunakan sebagai bahan fotosintesis.

Adanya pembuluh menjadi salah satu faktor lebih besarnya ukuran tubuh tumbuhan vaskular dibandingkan tumbuhan avaskular. Karena distribusi cairan merata ke seluruh tubuh tumbuhan dan prosesnya pun lebih cepat.

Berdasarkan ada tidaknya biji buah, tumbuhan vaskular dibagi menjadi dua; vaskular tanpa biji, contohnya tanaman paku (Pteridophyta) berkembangbiak dengan spora. Serta vaskular berbiji (Spermatophyta). Vaskular berbiji terbagi lagi menjadi dua golongan;

Gymnospermae, yaitu tumbuhan berbiji terbuka. Bakal biji terlindung oleh kulit biji, bukan oleh daun buah. Meliputi pohon-pohon besar, seperti pohon aras, hemlock, pinus dan cemara.

Angiospermae, yaitu tumbuhan berbiji tertutup. Bakal bijinya terlindungi daun buah. Sering disebut tumbuhan berbunga. Merupakan golongan besar karena jumlahnya yang sangat banyak, lebih dari 250.000 spesies di dunia. Contoh angiospermae diantaranya  bunga matahari, pohon dogwood, pohon elm, lili, dan pohon maple. Angiospermae diklasifikasikan lagi menjadi dua jenis, dijelaskan sebagai berikut:

1.      Monokotil (tumbuhan biji berkeping satu), dengan ciri-ciri:

I.                    Biji memiliki satu daun lembaga.
II.                  Akar serabut, berserat.
III.                Batang tidak berkambium.
IV.                Bentuk tulang daun melengkung atau sejajar.
V.                  Jumlah mahkota bunga berkelipatan tiga.
VI.                Pembuluh paralel dalam daun. Batangnya pun tidak bercabang.
VII.              Letak berkas pembuluh tidak teratur

Contoh:  Jagung, padi, sagu, kelapa, pisang ambon, pisang raja, jahe, kunyit, anggrek, dan 
vanili.

2.      Dikotil (tumbuhan biji berkeping dua), memiliki ciri-ciri:

I.                    Biji memiliki dua daun lembaga
II.                  Akar tunggang
III.                Batang berkambium sehingga bisa tumbuh menebal, membesar.
IV.                Bentuk tulang daun menyirip atau menjari
V.                  Mahkota bunga berkelipatan 2, 4, 5
VI.                Pembuluh bercabang, begitu pula batang juga bercabang.
VII.              Letak pembuluh akar teratur. Mudah dibedakan xilem dan floem

Contoh: Rambutan, durian, mangga, jambu air, jambu biji, tomat, terong, pete, kacang, bunga matahari


Maka tak heran jika tumbuhan monokotil memiliki ukuran tubuh lebih kecil dari tumbuhan dikotil. Sebut saja contohnya, bayam, sayur yang sudah akrab dengan telinga kita sejak kecil. Bayam merupakan salah satu contoh tumbuhan monokotil. Jika diamati, maka terlihat jelas akar bayam berbentuk serabut, selain itu ukuran bayam tidak bisa menyamai tinggi tanaman rambutan.

Nah, sekarang kita sudah lebih mengenal kingdom plantae atau tumbuhan. Ternyata banyak juga ya jenis-jenis tumbuhan yang belum kita tahu. Dengan begitu banyak manfaat, tumbuhan hadir dalam berbagai bentuk dan warna.

 Disamping berbagai manfaat tumbuhan, ternyata ada juga lho tumbuhan yang merugikan bahkan mematikan, namun anehnya masih ada saja yang menanamnya. Kenapa ya? Dan apa saja tumbuhan itu? Tunggu postingan berikutnya ya... saya akan bahas mengenai beberapa tumbuhan yang merugikan. Sampai jumpa, salam karya J



Dipelajari dari:
                Buku ESIS BIOLOGI kelas 1 SMA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar