Selasa, 11 Agustus 2015

PERTANIAN MODERN

            Pada kesempatan sebelumnya, saya telah membahas tentang pertanian tradisional yang masih diminati oleh petani. Mari kita menilik pula pertanian modern di Indonesia. Keduanya sama-sama masih mengandalkan tenaga manusia sebagai subjek atau pelaku dalam bertani. Bedanya, pertanian modern tidak banyak bergantung pada alam. Dengan mengandalkan kemajuan teknologi dan beberapa bidang ilmu, pertanian modern dapat memberikan hasil yang lebih baik jika ditinjau dari segi kuantitas.

            Apa saja macam-macam pertanian modern? Berikut pembahasannya:

1.      Intensifikasi Pertanian
Bertani dengan memanfaatkan lahan yang sempit dengan pengolahan yang baik dan tepat guna memperoleh hasil yang maksimal.  Akrab dengan program Panca Usaha Tani yang kini berubah menjadi Sapta Usaha Tani atau tujuh sistem pertanian, berupa:

-          Pengolahan tanah yang baik
-          Pengairan/ irigasi yang teratur
-          Pemilihan bibit unggul
-          Pemupukan
-          Pemberantasan hama dan penyakit tanaman
-          Pengolahan pasca panen (pengemasan)
-          Pemasaran (distribusi)

Pada prakteknya, intensifikasi pertanian cocok untuk pengusaha-pengusaha yang menggeluti dunia pertanian. Pemanfaatan lahan yang sempit dengan pengelolaan yang intensif, teratur mulai dari pemilihan bibit unggul, pengairan, pemupukan, pemberantasan hama, hingga pengolahan pasca panen dan pemasarannya.

2.      Ekstensifikasi Pertanian
Perluasan (Ekstensifikasi) lahan pertanian dengan membuka lahan pertanian baru misalnya membuka hutan dan semak belukar, daerah sekitar rawa-rawa, daerah pertanian yang belum dimanfatkan serta membuka persawahan pasang surut. Biasanya pada daerah yang jarang penduduk,  seperti Sumatra, Kalimantan, Irian Jaya, dan daerah di luar pulau Jawa.
Perluasan daerah ini berdampak sangat positif, memanfaatkan daerah yang tidak terawat dan tidak digunakan menjadi daerah penghasil, membuka lahan hijau sehingga memperkaya oksigen dan membantu memenuhi kebutuhan pangan.

3.      Diversifikasi Pertanian
Memperbanyak jenis usaha atau tanaman pertanian untuk menghindari ketergantungan pada salah satu hasil pertanian. Seperti:
-          Memperbanyak jenis kegiatan pertanian, misalnya seorang petani selain bertani juga beternak ayam dan beternak ikan.
-          Memperbanyak jenis tanaman pada suatu lahan, misalnya pada suatu lahan selain ditanam jagung juga ditanam padi ladang.

Beberapa tanaman hanya dapat menghasilkan buah pada musim-musim tertentu, serta hampir semua tanaman membutuhkan waktu untuk panen. Diversifikasi pertanian mampu menjadi solusi dengan pemanfaatan lahan dan pengelolaan waktu tanam sehingga tidak ada jeda dalam masa panen.

4.      Mekanisasi Pertanian
Usaha meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan mesin-mesin pertanian modern. Beberapa mesin yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:

 
Mesin pencampur pakan ternak
      
  Mesin pengurai sabut kelapa  
        
Mesin pengupas kulit gerabah


            Di zaman yang serba teknologi ini, sudah seharusnya kita memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan untuk menghasilkan temuan-temuan baru untuk mempermudah pekerjaan. Adanya mesin-mesin pertanian diharapkan bisa mempermudah pekerjaan petani, seperti mesin pembajak sawah yang menggantikan tenaga kerbau, mesin penanam padi otomasi yang ada di Taiwan juga sangat membantu pekerjaan petani.

5.      Rehabilitasi Pertanian
Usaha memperbaiki lahan pertanian yang tidak produktif menjadi lahan produktif atau mengganti tanaman yang sudah tidak produktif menjadi tanaman yang lebih produktif.

Beberapa langkah yang ditempuh pemerintah antara lain:

1.      Memperluas,memperbaiki dan memelihara jaringan irigasi yang meluas di seluruh wilayah Indonesia
2.      Menyempurnakan sistem produksi pertanian pangan melalui penerapan berbagai paket program yang diawali dengan program Bimbingan Masal (Bimas) pada tahun 1970. Kemudian disusul dengan program Intensifikasi Masal (Inmas), Intensifikasi Khusus (Insus) dan Supra Insus yang bertujuan meningkatkan produksi pangan secara berkesinambungan.
3.      Membangun pabrik pupuk serta pabrik insektisida dan pestisida yang dilaksanakan untuk menunjang proses produksi pertanian.

Sementara, usaha-usaha meningkatkan hasil pertanian dapat dilakukan antara lain dengan cara :

1.      Membangun gudang-gudang, pabrik penggilingan padi dan menetapkan harga dasar gabah
2.      Memberikan berbagai subsidi dan insentif modal kepada para petani agar petani dapat meningkatkan produksi pertaniannya.
3.      Menyempurnakan sistem kelembagaan usaha tani melalui pembentukan kelompok tani, dan Koperasi Unit Desa (KUD) di seluruh pelosok daerah yang bertujuan untuk memberikan motivasi produksi dan mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi para petani.

Usaha-usaha pertanian modern termasuk program dan beberapa sarana penunjang, diharapkan mampu mewujudkan swasembada pangan meski diiringi dengan masyarakat yang semakin konsumtif, peningkatan kebutuhan pangan, serta memperkecil kegiatan impor kebutuhan pangan sehingga dapat tercapai kemandirian bangsa.



Ditunjang oleh:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar