Pada kesempatan sebelumnya, saya telah membahas tentang
pertanian tradisional yang masih diminati oleh petani. Mari kita menilik pula
pertanian modern di Indonesia. Keduanya sama-sama masih mengandalkan tenaga
manusia sebagai subjek atau pelaku dalam bertani. Bedanya, pertanian modern
tidak banyak bergantung pada alam. Dengan mengandalkan kemajuan teknologi dan
beberapa bidang ilmu, pertanian modern dapat memberikan hasil yang lebih baik
jika ditinjau dari segi kuantitas.
Apa saja macam-macam pertanian modern? Berikut
pembahasannya:
1. Intensifikasi Pertanian
Bertani
dengan memanfaatkan lahan yang sempit dengan pengolahan yang baik dan tepat
guna memperoleh hasil yang maksimal. Akrab
dengan program Panca Usaha Tani yang kini berubah menjadi Sapta Usaha Tani atau
tujuh sistem pertanian, berupa:
-
Pengolahan tanah yang baik
-
Pengairan/ irigasi yang teratur
-
Pemilihan bibit unggul
-
Pemupukan
-
Pemberantasan hama dan penyakit tanaman
-
Pengolahan pasca panen (pengemasan)
-
Pemasaran (distribusi)
Pada prakteknya,
intensifikasi pertanian cocok untuk pengusaha-pengusaha yang menggeluti dunia
pertanian. Pemanfaatan lahan yang sempit dengan pengelolaan yang intensif,
teratur mulai dari pemilihan bibit unggul, pengairan, pemupukan, pemberantasan
hama, hingga pengolahan pasca panen dan pemasarannya.
2.
Ekstensifikasi Pertanian
Perluasan
(Ekstensifikasi) lahan pertanian dengan membuka lahan pertanian baru misalnya
membuka hutan dan semak belukar, daerah sekitar rawa-rawa, daerah pertanian
yang belum dimanfatkan serta membuka persawahan pasang surut. Biasanya pada
daerah yang jarang penduduk, seperti
Sumatra, Kalimantan, Irian Jaya, dan daerah di luar pulau Jawa.
Perluasan
daerah ini berdampak sangat positif, memanfaatkan daerah yang tidak terawat dan
tidak digunakan menjadi daerah penghasil, membuka lahan hijau sehingga memperkaya
oksigen dan membantu memenuhi kebutuhan pangan.
3.
Diversifikasi Pertanian
Memperbanyak
jenis usaha atau tanaman pertanian untuk menghindari ketergantungan pada salah
satu hasil pertanian. Seperti:
-
Memperbanyak jenis kegiatan pertanian,
misalnya seorang petani selain bertani juga beternak ayam dan beternak ikan.
-
Memperbanyak jenis tanaman pada suatu
lahan, misalnya pada suatu lahan selain ditanam jagung juga ditanam padi
ladang.
Beberapa tanaman hanya
dapat menghasilkan buah pada musim-musim tertentu, serta hampir semua tanaman
membutuhkan waktu untuk panen. Diversifikasi pertanian mampu menjadi solusi
dengan pemanfaatan lahan dan pengelolaan waktu tanam sehingga tidak ada jeda
dalam masa panen.
4.
Mekanisasi Pertanian
Usaha meningkatkan hasil pertanian dengan
menggunakan mesin-mesin pertanian modern. Beberapa mesin yang biasa digunakan
adalah sebagai berikut:
Di zaman yang serba teknologi ini,
sudah seharusnya kita memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan untuk menghasilkan
temuan-temuan baru untuk mempermudah pekerjaan. Adanya mesin-mesin pertanian diharapkan
bisa mempermudah pekerjaan petani, seperti mesin pembajak sawah yang menggantikan
tenaga kerbau, mesin penanam padi otomasi yang ada di Taiwan juga sangat
membantu pekerjaan petani.
5.
Rehabilitasi Pertanian
Usaha
memperbaiki lahan pertanian yang tidak produktif menjadi lahan produktif atau
mengganti tanaman yang sudah tidak produktif menjadi tanaman yang lebih
produktif.
Beberapa
langkah yang ditempuh pemerintah antara lain:
1. Memperluas,memperbaiki
dan memelihara jaringan irigasi yang meluas di seluruh wilayah Indonesia
2. Menyempurnakan
sistem produksi pertanian pangan melalui penerapan berbagai paket program yang
diawali dengan program Bimbingan Masal (Bimas) pada tahun 1970. Kemudian
disusul dengan program Intensifikasi Masal (Inmas), Intensifikasi Khusus
(Insus) dan Supra Insus yang bertujuan meningkatkan produksi pangan secara
berkesinambungan.
3. Membangun
pabrik pupuk serta pabrik insektisida dan pestisida yang dilaksanakan untuk
menunjang proses produksi pertanian.
Sementara,
usaha-usaha meningkatkan hasil pertanian dapat dilakukan antara lain dengan
cara :
1. Membangun
gudang-gudang, pabrik penggilingan padi dan menetapkan harga dasar gabah
2. Memberikan
berbagai subsidi dan insentif modal kepada para petani agar petani dapat
meningkatkan produksi pertaniannya.
3. Menyempurnakan
sistem kelembagaan usaha tani melalui pembentukan kelompok tani, dan Koperasi
Unit Desa (KUD) di seluruh pelosok daerah yang bertujuan untuk memberikan
motivasi produksi dan mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi para petani.
Usaha-usaha pertanian
modern termasuk program dan beberapa sarana penunjang, diharapkan mampu
mewujudkan swasembada pangan meski diiringi dengan masyarakat yang semakin
konsumtif, peningkatan kebutuhan pangan, serta memperkecil kegiatan impor
kebutuhan pangan sehingga dapat tercapai kemandirian bangsa.
Ditunjang oleh:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar