Plantae atau
tumbuhan sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Menduduki tingkatan
keempat klasifikasi lima kingdom menurut Robert H. Whittaker ini sangat banyak
manfaatnya bagi manusia. Sebagai bahan dasar industri, penghasil oksigen,
hiasan lingkungan, objek wisata, dan banyak manfaat lainnya.
Saya ingin
berkenalan lebih dekat dengan kingdom yang cukup mandiri ini. Mandiri karena sifat
autotrof membuat tumbuhan dapat melakukan fotosintesis, yaitu proses pembuatan
molekul makanan berenergi tinggi dari komponen yang lebih sederhana dengan
bantuan cahaya (foton) untuk menghasilkan makanan. Sumber energi cahaya alami
adalah matahari yang memiliki spektrum cahaya infra merah (tidak kelihatan),
merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu (tidak
kelihatan).
Beberapa ciri
tumbuhan yaitu merupakan makhluk hidup bersel banyak yang memiliki kloroplas.
Didalam kloroplas terkandung klorofil yang digunakan untuk proses fotosintesis.
Sel tumbuhan termasuk eukariot (mempunyai membran inti) dan dinding selnya
tersusun dari selulosa. Tumbuhan umumnya memiliki akar, batang, dan daun,
kecuali lumut hanya memiliki akar semu (rizoid).
Perkembangbiakkan tumbuhan terjadi secara
kawin dan tak kawin (vegetatif). Perkembangbiakkan secara kawin dilakukan oleh
organ khusus yang menghasilkan sel gamet. Tumbuhan biji sebagai hasil
fertilisasi (pembuahan). Cara vegetatif masih dibedakan lagi menjadi dua yaitu
vegetatif alami yang terjadi melalui umbi batang, tunas, rizoma, geragih, spora,
serta vegetatif buatan seperti setek, cangkok, sambung.
Dunia tumbuhan
sendiri dibedakan menjadi dua berdasarkan
adanya jaringan pengangkut, yaitu;
1. TUMBUHAN AVASCULAR (tidak memiliki jaringan pengangkut)
Hanya terdiri
dari golongan lumut (Bryophyta). Memiliki tubuh lebih kecil sekitar 1 atau 2
cm. Merupakan bentuk sederhana dari tumbuhan, biasanya hanya memiliki satu set
kromosom per sel. Tumbuhan avaskuler membutuhkan air untuk pembuahan sehingga
mereka biasanya ditemukan di tempat yang lembab, lokasi teduh. Tumbuh dengan
spora. Fase gametofit lebih dominan dari fase sporofit.
2. TUMBUHAN VASCULAR (memiliki jaringan
pengangkut)
Memiliki
sistem pembuluh untuk membawa air dan makanan ke seluruh bagian tubuh tumbuhan,terdapat
pada akar, batang, dan daun. Pembuluh vascular
terbagi menjadi dua yaitu;
Floem, ialah lapisan pada luar batang
dan mengangkut bahan makanan dari daun seperti gula, ke seluruh tubuh tumbuhan.
Jika pohon dipotong terdapat getah merembes keluar dari pohon, getah tersebut
adalah isi floem. Sirup maple merupakan bentuk olahan dari getah yang ditemukan
dalam floem pohon maple.
Xilem, ialah pembuluh yang
mentransportasikan air ke seluruh bagian tumbuhan termasuk ke daun, berikutnya
digunakan sebagai bahan fotosintesis.
Adanya pembuluh
menjadi salah satu faktor lebih besarnya ukuran tubuh tumbuhan vaskular
dibandingkan tumbuhan avaskular. Karena distribusi cairan merata ke seluruh
tubuh tumbuhan dan prosesnya pun lebih cepat.
Berdasarkan ada
tidaknya biji buah, tumbuhan vaskular dibagi menjadi dua; vaskular tanpa biji,
contohnya tanaman paku (Pteridophyta) berkembangbiak dengan spora. Serta vaskular
berbiji (Spermatophyta). Vaskular berbiji terbagi lagi menjadi dua
golongan;
Gymnospermae, yaitu tumbuhan berbiji
terbuka. Bakal biji terlindung oleh kulit biji, bukan oleh daun buah. Meliputi
pohon-pohon besar, seperti pohon aras, hemlock, pinus dan cemara.
Angiospermae, yaitu tumbuhan berbiji tertutup.
Bakal bijinya terlindungi daun buah. Sering disebut tumbuhan berbunga. Merupakan
golongan besar karena jumlahnya yang sangat banyak, lebih dari 250.000 spesies
di dunia. Contoh angiospermae diantaranya bunga matahari, pohon dogwood, pohon elm,
lili, dan pohon maple. Angiospermae diklasifikasikan lagi menjadi dua jenis,
dijelaskan sebagai berikut:
1.
Monokotil (tumbuhan biji berkeping satu), dengan
ciri-ciri:
I.
Biji memiliki satu daun lembaga.
II.
Akar serabut, berserat.
III.
Batang tidak berkambium.
IV.
Bentuk tulang daun melengkung atau sejajar.
V.
Jumlah mahkota bunga berkelipatan tiga.
VI.
Pembuluh paralel dalam daun. Batangnya pun tidak
bercabang.
VII.
Letak berkas pembuluh tidak teratur
Contoh: Jagung, padi, sagu, kelapa, pisang ambon,
pisang raja, jahe, kunyit, anggrek, dan
vanili.
2.
Dikotil (tumbuhan biji berkeping dua), memiliki
ciri-ciri:
I.
Biji memiliki dua daun lembaga
II.
Akar tunggang
III.
Batang berkambium sehingga bisa tumbuh menebal,
membesar.
IV.
Bentuk tulang daun menyirip atau menjari
V.
Mahkota bunga berkelipatan 2, 4, 5
VI.
Pembuluh bercabang, begitu pula batang juga bercabang.
VII.
Letak pembuluh akar teratur. Mudah dibedakan
xilem dan floem
Contoh: Rambutan,
durian, mangga, jambu air, jambu biji, tomat, terong, pete, kacang, bunga
matahari
Maka tak heran
jika tumbuhan monokotil memiliki ukuran tubuh lebih kecil dari tumbuhan
dikotil. Sebut saja contohnya, bayam, sayur yang sudah akrab dengan telinga
kita sejak kecil. Bayam merupakan salah satu contoh tumbuhan monokotil. Jika diamati,
maka terlihat jelas akar bayam berbentuk serabut, selain itu ukuran bayam tidak
bisa menyamai tinggi tanaman rambutan.
Nah, sekarang
kita sudah lebih mengenal kingdom plantae atau tumbuhan. Ternyata banyak juga
ya jenis-jenis tumbuhan yang belum kita tahu. Dengan begitu banyak manfaat,
tumbuhan hadir dalam berbagai bentuk dan warna.
Disamping berbagai manfaat tumbuhan, ternyata ada
juga lho tumbuhan yang merugikan
bahkan mematikan, namun anehnya masih ada saja yang menanamnya. Kenapa ya? Dan apa
saja tumbuhan itu? Tunggu postingan berikutnya ya... saya akan bahas mengenai beberapa
tumbuhan yang merugikan. Sampai jumpa, salam karya J
Dipelajari dari:
Buku
ESIS BIOLOGI kelas 1 SMA